Softskill Manajemen Proyek dan Resiko (Tugas 2)

November 05, 2016 Unknown 0 Comments

Fungsi Manajamen 


Sebelum masuk tentang pembahasan Fungsi Manajemen, mari kita lihat pembahsan tentang definisi Manajemen itu terlebih dahulu.
I.              Definisi Manajemen

Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.

II.            Fungsi Manajemen

Fungsi  manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian. Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama, yaitu :
A.    Planning ( fungsi perencanaan )
B.    Organizing ( fungsi pengorganisasian )
C.   Directing ( pengarahan )
D.   Controlling ( pengendalian )

A. Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.
Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.

Ø  Kegiatan Fungsi Perencanaan

Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

Ø  Pembagian Perencanaan

Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang:
·         Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.
Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh.Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen puncak.

·         Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah)
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif
Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan.
Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada manajemen menengah.

·         Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah)
Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan.
Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan
Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawa ini

Ø  Syarat Fungsi Perencanaan

Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut:
Mempunyai tujuan yang jelas
Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada tiap-tiap bagian
Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna

Ø  Manfaat Fungsi Perencanaan

Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :
Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
Memudahkan pengawasan
Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan

B. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.

Tugas apa yang harus dikerjakan ?

Siapa personil yang akan melakukannya ?

Bagaimana tugasnya dikelompokkan ?

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut ?
Semua telah ditentukan dalam fungsi organizing manajemen

Ø  Kegiatan Organizing
Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

Ø  Unsur-unsur Organizing
Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
Kegiatan  yang diarahkan untuk mencapai tujuan

Ø  Manfaat Organizing
Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

Ø  Fungsi Organizing
Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana
Adanya pembagian tugas yang jelas
Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

C. Directing (Fungsi Pengarahan)

Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien. Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :

Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien.
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

D. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan
Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :
Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan.
Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan.Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali
Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan.Sebuah pengawasan yang baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan.Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan dilaksanakan.

III.           Contoh Kasus Fungsi Manajemen

A.   Planning (Fungsi Perencanaan)

a.    Kegiatan perencanaan terjadi pada BEM yang akan menetapkan rencana pengadaan kegiatan pada tahun tersebut. Misalnya BEM Universitas Gunadarma yang merencanakan, mengatur, dan menetapkan jalan nya acara Olimpiade fakultas ekonomi tahun 2014/2015 yang diikuti seluruh mahasiwa fakultas ekonomi dari berbagai angkatan.
b.    Merencanakan konsep dari olimpiade
c.    pengajuan izin digelarnya olimpiade
d.    menentukan lomba yang akan diadakan
e.    menghitung budget yang akan dikeluarkan
f.     pembentukan panitia
g.    jadwal dilaksanakannya olimpiade
h.    menentukan sistem perhitungan juara
i.      menentukan hadiah yang akan diterima oleh juara
j.      menyiapkan kebutuhan olimpiade seperti lokasi, alat-alat, konsumsi, dan lain-lain

B.   Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

a.    Panitia pada acara Olimpiade
b.    Menginformasikan jadwal, lokasi, peraturan, ataupun perubahan-perubahan yang terjadi dalam semua kegiatan yang dilaksanakan BEM kepada kelasnya masing-masing.
c.    Membantu keperluan BEM

C.   Directing (Fungsi Pengarahan)
Kegiatan pengarahan terjadi ketika anggota BEM mengarahkan anggota FKK untuk mengikuti semua yang sudah direncakan oleh BEM agar mencapai tujuan yang diinginkan. Pengarahan ini berupa arahan atau pun penunjukan langkah-langkah yang akan dijalani pada olimpiade tersebut.
Kegitan pengarahan juga terjadi pada peserta olimpiade, setiap peserta mempunyai satu manajer yang bertanggung jawab untuk pada tim di setiap lomba. Manajer tersebut mengarahakan tim nya untuk membentuk strategi yang bagus dalam olimpiade guna memenangkan setiap perlombaan dan menjadi juara umum.

D.   Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Kegiatan pengendalian terjadi pada anggota BEM yang mengendalikan olimpiade dan anggota FKK agar tidak keluar dari rencana yang telah ditentukan. Seperti, mengendalikan jalannya olimpiade agar tetap tertib, mengendalikan arus keuangan yang keluar, mengendalikan peserta yang akan tampil agar tetap nyaman dan tertib dan lain – lain.

IV.          Prinsip-prinsip Manajemen

Prinsip Manajemen - Menurut Henry Fayol yang mengemukkaan 14 prinsip manajemen antara lain sebagai berikut...
a. Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja akan berjalan efektif. Oleh karena itu, pembagian kerja harus didasarkan dari prinsip the  right man in the right place dan bukan atas dasar like and dislike. Pembagian kerja ini akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu organisasi/instansi/perusahaan.

b. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi, biasanya dari atasan ke bawahan. Wewenang ini harus diikuti dengan pertanggungjawaban kepada pihak yang memberikan perintah.
d.    Disiplin (Dicipline)
Disiplin mencakup mengenai rasa hormat dan taat kepada peranan dan tujuan organisasi.
e.     Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari satu alasan
f.     Kesatuan Arah (Art of Direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan harus diarahkan oleh seorang manajemer dengan penggunaan satu rencana.
g. Meletakkan kepentingan Organisasi dari pada kepentingan sendiri (Sub     Ordination of Individual Interest to General Interest)
h.  Balas Jasa/Pemberian Upah (Remuneration)
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan maupun dengan pemilik.
i. Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi desentralisasi
j. Hierarki
Adanya hierarki akan menentukan batas kewenangan yang harus dimiliki oleh masing-masing karyawan dalam perusahaan. Dengan adanya hierarki, setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapatkan perintah.
k.Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama bagi kelangsungan dan kenyamanan orang bekerja dalam perusahaan.
l. Keadilan dan Kejujuran (Equity)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, harus ada perlakuan yang sama dalam sebuah organisasi.
m. Stabilitas Kondisi Karyawan
Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan dapat terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan

n. Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk menjalankan dan menyelesaikan rencana pekerjaan meskipun beberapa kesalahan mungkin terjadi.
o. Semangat Kesatuan, Semangat Korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan,yaitu rasa senasip dan sepanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. Manajer yang baik akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corps ) sehingga karyawan akan memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki fungsi terhadap perusahaan.

Daftar Pustaka :


0 komentar:

Softskill Manajemen Proyek dan Resiko (Tugas 1)

Oktober 16, 2016 Unknown 0 Comments

Proposal Manajemen Proyek pada Jaringan Komputer


Kata Pengantar
         
         Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas proposal mata kuliah Manajemen Proyek dan Resiko dengan judul Manajemen Proyek pada Jaringan Komputer dapat diselesaikan dengan lancar. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua, teman-teman, dan juga orang-orang yang memberi dukungan baik doa, moral maupun materil. 
         Adapun harapan saya, semoga tulisan ini dapat membantu dan menambah wawasan bagi yang membacanya terhadap penerapan manajemen. setiap karya baik tulis maupun lisan pasti tidak akan luput dari kesalahan, penulis tentu mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang


Jakarta, 16 Oktober 2016 



Bayu Widiyanto Pabisa



I. PENDAHULUAN 
            Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel. Tapi disini akan membahas tentang jaringan dari kabel untuk membuat jaringan LAN (Local Area Network) di sebuah Instansi.

          II. LATAR BELAKANG
         Teknologi dan komunikasi dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah, dan mengejar efisiensi di segala bidang, sehingga kebutuhan akan informasi dan komunikasi pun meningkat. Terutama bagi para siswa-siswi, guru, dan karyawan, pebisnis dan lainnya.
    Dengan semakin bertambahnya pemakaian komputer, semakin besar kebutuhan akan pentransferan data dari satu terminal ke terminal lain yang dipisahkan oleh satuan jarak dan semakin tinggi kebutuhan akan efisiensi penggunaan alat-alat kantor (seperti printer dan plotter) dan waktu perolehan data base, maka semakin tinggi pula kebutuhan akan suatu jaringan yang menghubungkan terminal-terminal yang ingin berkomunikasi dengan efisien. Jaringan tersebut dikenal dengan Local Area Network (LAN) yang biasa memakai kabel atau fiber optik sebagai media transmisinya.

III.    Identifikasi Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah dapat di identifikasikan masalah yang ada sebagai berikut :
1.    Bagaimana merancang dan membuat jaringan lokal di sebuah perusahaan.
2.    Bagaimana merancang topologi jaringan tersebut.
3.    Bagaimana cara untuk mensharing data, internet dan printer antara komputer satu dengan komputer lainnya.

IV.    Batasan Masalah
            Dalam penulisan proposal ini maka kami membatasi pembahasan masalah yang ada yaitu:
1. 
Perancangan jaringan dengan menggunakan metode jaringan Local Area Network.                           2. Perancangan dan pembuatan jaringan dengan memilih topologi yang tepat.                                        3. Memprogram komputer agar dapat digunakan untuk sharing data, internet dan printer.
V.    Rumusan Masalah
            Sesuai dengan batasan masalah diatas, maka permasalahan dalam proposal ini dapat dirumuskan yaitu “ Bagaimana merancang dan membuat jaringan lokal untuk mempermudah dalam melakukan sharing data dengan menggunakan jenis perancangan jaringan Local Area Network (LAN) menggunakan topologi tree”.

VI.    Tujuan
            Tujuan dari perancangan dan pembuatan jaringan di PT Tri Buana:
1.    Pengolahan data serta pengamanan data untuk mengakses data yang lebih berkualitas.
2.    Membantu dalam mempersiapkan semua unit komputer baik secara software maupun hardware serta dapat terhubung dengan jaringan komputer local area.

VI.    Tujuan
            Tujuan dari perancangan dan pembuatan jaringan di PT Tri Buana:
1.    Pengolahan data serta pengamanan data untuk mengakses data yang lebih berkualitas.
2.    Membantu dalam mempersiapkan semua unit komputer baik secara software maupun hardware serta dapat terhubung dengan jaringan komputer local area network (LAN).
3.    Mempercepat proses pencarian (Search) dan berbagi data (Sharing).
4.    Meningkatkan kinerja dalam segala kegiatan yang dilakukan di perusahaan tersebut.
5.    Mempermudah komunikasi dalam perusahaan.

VII.    Hardware dan Software yang Digunakan
A.    Hardware 
Perangkat Jaringan :

  
No
Nama Bahan
Satuan
Jumlah
1
Konektor RJ45
Buah
300
2
Kabel UTP
Meter
360
3
Switch HUB D-LINK 48 Port
Buah
5
5
Modem ADSL
Buah
1
7
Paralon
Meter
300
Ads not by this site
 Spesifikasi Server :
1 buah PC IBM System X3100M4-B2A dengan spesifikasi :
•    Platform : Single CPU Tower Server
•    Processor Type : Intel Xeon Processor  
•    1 Processor Onboard    : Intel® Xeon® Processor E3-1220V2 4C (Quad Core), 8M Cache, 3.10 GHz
•    Standard Memory : 4GB (1x 4GB) PC3-10600 1333Mhz ECC DDR3 SDRAM
•    Video Type : VGA SVGA 8MB SDRAM integrated in BMC on systemboard
•    1 Controller : ServeRAID-C100 : RAID-0, -1, -10, -5, -6
•    1 Hard Drive : Optional
•    1 Optical Drive : DVD-ROM
•    Standard Bays : 3.5" simple swap 4 Serial ATA  (SATA) or 2.5" hot-swap 8 SAS/SATA
•    Interface Provided :  6x USB, 1x Video
•    Slot Provided     :  4 PCIe slots (x16, x8, x4, x1)
•    Networking : Integrated Two Gigabit Ethernet (10/100/1000 Mbps) ports
•    Chassis Form Factor : Tower Chassis
•    Power Supply Type : 350w
•    Keyboard Type : Optional
•    Input Device Type : Optional
•    Monitor : Optional
•    System Management :  IMM2 with optional upgrade key to Remote presence
•    O/S Provided : Pre-sales Request Available
•    Validated System : supported Microsoft® Windows® Server 2008 R2, RedHat Enterprise Linux®, SUSE Linux Enterprise Server
•    Dimensions (W x H x D) : 8.5 x 17.25 x 21.25 inches
•    Weight    33 to 40 pounds (15 to 18kg)
•    Standard Warranty : 3-Years Warranty by IBM Indonesia (3-Years Next Bussiness Day Parts Replacement, 3-Years Labor, 3-Years Onsite Support) Perangkat PC :
•    Harga : Rp.12.000.000

    Spesifikasi Client :
85 buah PC Client dengan spesifikasi :
•    Prosesor Intel P4 (2.4 Ghz) TRAY
•    Mainboard ASUS/Gigabyte/ECS
•    Memory DDR2 V-gen 1 Gb
•    Harddisk 80 Gb Seagate/Maxtor/Samsung SATA/IDE
•    Keyboard + Mouse Advance
•    Casing ATX E-Case
•    LCD Monitor LG Wide Screen 17″

B.    Software
1.    Sistem Operasi Linux (Ubuntu)
2.    Driver
3.    Protokol Jaringan

VIII.    Rancangan Skema Jaringan
    



       
IX.    Setting Jaringan
Protocol yang digunakan untuk jaringan ini adalah protocol TCP/IP, dengan asumsi penetuan IP adressnya sebagai berikut:
Kelas C
Subnetmask : 255.255.255.224
IP config server : 192.168.3.10 /27
Bineri: 11111111.11111111.11111111.11100000
Jumlah network : 2x =23=8
Jumlah host : 2x-2=25-2=30
Block: 256-x=256-224=32
Ads not by this site
Range IP
Broadcast
Pengguna
192.168.3.10
192.168.3.11 -192.168.3.30
192.168.3.31
HRD 20 Client
192.168.3.32
192.168.3.33 -192.168.3.62
192.168.3.63
Costumer Service 10 Client
192.168.3.64
192.168.3.65 -192.168.3.94
192.168.3.95
Accounting 30 Client
192.168.3.96
   192.168.2.97 -192.168.3.126
 192.168.3.127
Purceshing 10 Client
192.168.3.128
192.168.3.129 -192.168.3.158
  192.168.3.159
Public 15 Client


Topologi yang Digunakan
Dalam membuat jaringan ini topologi yang digunakan adalah topologi tree (pohon). Alasan digunakannya topologi tree sebab dapat membentuk suatu kelompok yang dibutuhkan  setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

Teknologi Pengamanan Jaringan
Untuk teknologi pengamanan jaringan ini biasanya masing-masing client dibatasi untuk mengakses sesuatu yang sifatnya rahasia yang apabila sesuatu tersebut tersebar dapat membuat masalah yang besar dan dapat merugikan banyak orang. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka digunakan lah password atau menerapkan Virtual Privat Network (VPN) dan dapat juga dengan meng-enkripsi data agar tidak sembarangan orang dapat mengaksesnya.

Kelebihan dan Kekurangan dari Arsitekur yang dibuat
Topologi tree (pohon) adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree :
•    Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point.
•    Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
•    Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur.
•    Perangkat terhubung pada pusat pengendali /HUB.
•    Tetapi HUB dibagi menjadi dua,central HUB,dan secondary HUB.
•    Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
•    Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

Kekurangan topologi tree :
•    Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
•    Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal-terminal dalam jaringan.
•    Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
•    HUB menjadi elemen kritis.

X.    Pengujian

•    Memastikan apakah semua komputer sudah saling terhubung dengan cara ping ke seluruh komputer.
•    Mencoba untuk melakukan share data antar computer

XI.    Penutup
Demikian proposal ini kami buat, semoga proposal ini bermanfaat untuk menambah kinerja suatu perusahaan.

Daftar Pustaka :




0 komentar: